Ya’ Dedi Suhandi, dkk-Jejak Langkah Guru Penggerak Kota Pontianak Jilid 1

Judul BukuJejak Langkah Guru Penggerak Kota Pontianak
PenulisYa’ Dedi Suhandi, dkk.
ISBN 
Jenis KertasHVS
Ukuran Buku14,7 cm x 21 cm
Jumlah Halaman250
Tahun Terbit2023
SinopsisBuku antologi Guru Penggerak Angkatan 1 dan 4. Isi buku merupakan pengalaman penulis menggikuti pendidikan Guru Penggerak. Tulisan disajikan dalam bentuk Praktik Baik.

 

Category:

Description

Buku ini merupakan antologi praktik baik yang dilakukan oleh Guru Penggerak Angkatan 1 dan 4 selama dan setelah pendidikan Guru Penggerak. Salah satu materi adalah konsep pemikiran Ki Hadjar Dewanatara (KHD) menuju manusia Indonesia merdeka seperti: konsep kodrat alam dan zaman, konsep budi pekerti dengan membandingkan penerapan pendidikan abad ke-21 dengan konteks lokal (budaya) di tempat asal. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional KHD menjadi titik awal menjadi agen perubahan dalam transformasi pendidikan di sekolah. Materi selanjutnya adalah trapesium usia mengambarkan 3 kategori usia yaitu usia sekolah 7-21 tahun, usia aktif/kerja 21-38 tahun dan usia pensiun. Gunung es melambangkan bahwa guru adalah tukang kebun, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan di dalam diri peserta didiknya. Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan lingkungan peserta didik berproses menumbuhkan nilai-nilai dirinya tersebut. Eskalator dan Kerja Otak dapat mengeksplorasi dua sistem kerja otak “3- in-1” manusia secara singkat untuk memelajari bagaimana manusia tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Inkuiri Apresiatif adalah sebuah paradigma sekaligus model manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi pos dan pendidikan positif dan pendekatan berbasis kekuatan. B-A-G-J-A adalah model manajemen perubahan yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi.

Budaya positif merupakan budaya sekolah yang merupakan institusi pembentukan karakter. Salah satu langkah dalam menerapkan budaya disiplin positif adalah dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas. Pembelajaran berdirefensiasi merupakan serangkaian keputusan yang dibuat oleh guru yang berpusat pada kebutuhan peserta didik. Aspek kebutuhan belajar yaitu kesiapan belajar, minat dan profil belajar. Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Teknik STOP (Stop/Berhenti.. Take a deep Breath/Tarik nafas dalam. Observe/Amati. Proceed/Lanjutkan) dapat digunakan untuk mengembalikan pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh. Coach adalah pemberi manfaat dan pelaksana kegiatan coaching. Coachee adalah penerima kegiatan dan manfaat kegiatan coaching. Coaching adalah kegiatan percakapan yang menstimulasi pemikiran coachee dan memberdayakan potensi. TIRTA sebagai model coaching. Semoga semoga buku ini memberikan inspirasi kepada pendidik untuk memaju pendidikan.